gedesitdownblog.blogspot.com: http://gedesitdownblog.blogspot.com/2013/05/kumpulan-beberapa-animasi-untuk.html#ixzz2Yz5ZEV3S

Rabu, 17 Juli 2013

epidemiologi penyakit menular



Epidemiologi Penyakit Menular
A.Pengertian Penyakit Menular
Sekarang ini banyak penyakit menular yang telah mampu diatasi bahkan ada yang telah dapat dibasmi berkat kemajuan teknologi dalam mengatasi masalah lingkungan biologis yang erat hubungan nya dengan penyakit menular. Akan tetapi masalah penyakit menular masih tetap dirasakan oleh sebagian besar penduduk negara berkembang, di samping munculnya masalah baru pada negara yang sudah maju. Penguasaan teknologi terhadap pengaruh lingkungan biologis yang erat hubungan nya dengan penyakit menular maka penguasaan terhadap lingkungan fisik sedang dikembangkan di berbagai negara dewasa ini yang sejalan dengan terhadap lingkungan biologis.
Berbagai  jenis penyakit menular telah dapat diatasi terutama pada negara-negara maju, tetapi sebagian besar penduduk dunia yang mendiami belahan dunia yang sedang berkembang, masih terancam dengan berbagai penyakit menular tertentu. Dalam hal ini maka penyakit menular dapat di kelompokan dalam 3 kelompok utama yakni:
v  Penyakit yang sangat berbahaya karena kematian cukup tinggi.
v  Penyakit menular yang dapat menimbulkan kematian atau cacat, walaupun, akibatnya lebih ringan dibanding dengan yang pertama.
v   Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian, tetapi dapat mewabah sehingga dapat menimbulkan kerugian waktu maupun materi/biaya.
B. Manifestasi Klinis Penyakit Menular
1.                  Spektrum Penyakit Menular
Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi klinik, mulai dari gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir cacat atau meninggal dunia.
Akhir dari proses penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal. Penyembuhan dapat lengkap atau dapat berlangsung jinak (mild) atau dapat pula dengan gejala sisa yang berat (serve sequele). Suatu penyakit menular dianggap berat bila penyakit tersebut mempunyai CFR yang tinggi atau apabla sembuh maka sebagan besar sembuh dengn disertai gejala sisa (cacat).
2.         Infeksi Terselubung (Tanpa Gejala Klinis)
Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakkan diri secara jelas dan nyata dalam bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat didiagnosa tanpa cara tertentu seperti test tuberkulin, kultur tenggorokan, pemeriksaan antibodi dalam tubuh dll.
Untuk mendapatkan perkiraan besar dan luasnya infeksi terselubung dalam masyarakat maka perlu dilakukan pengamatan atau survai epidemiologis dan tes tertentu pada populasi. Hasil survai ini dapa digunakauntuk pelaksanaan program, keterangan untuk kepentingan pendidikan.
Peranan infeksi terselubung dalam usaha pencegahan serta penanggulangan penyakit menular tertentu sangat penting karena infeksi  terselubung mempunyai potensi sebagai sumber penularan yang cukup berbahaya.
Penyebaran Karakteristik Manifestasi Klinik Dari Tiga Jenis Penyakit Menular
1.      Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik (terselubung)
           
Kelompok penyakit dengan keadaan lebih banyak penderita terselubung yaitutanpa gejala atau hanya gejala ringan saja, tidak tampak pada berbagai tingkatan, patogenisitas rendah dan sengat sedikit yang menjadi kasus berat atau meninggal dunia. Penyakit ini dalam masyarakat biasa disebut sebagai bentuk gunung es (iceBerg). Contoh, Tuberkulosis, Poliomyelitis, Hepatitis A
2.      Lebih banyak dengan gejala klinik jelas
Kelompok dengan bagian terselubung (tanpa gejala) relatif sudah kecil, sebagian besar penderuta tampak secara klinis dan dapat dengan mudah didiagnosa, karena umumnya penderita muncul dengan gejala klasik. Diantara mereka yang menderita, hanya sebagian kecil saja yang menjadi berat atau berakhir dengan kematian. Contoh :Measles, cacar air (chickenpox).
3.      Penyakit yang umumnya berakhir.
 
Kelompok penyakit yang menunjukkan proses kejadian yang umumnya berakhir dengan kelainan atau berakhirnya dengan kematian. Kelompok penyakit ini secara klinik selalu disertai dengan gejala berat, dan sebagian besar meninggl dunia. Contoh: penyakit Rabies 

C. Komponen Proses Penyakit Menular
a.     Faktor Penyebab Penyakit Menular
Pada proses perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat faktor yang memegang peranan penting :
¯  Faktor penyebab atau agent yaitu organisme penyebab penyakit
¯  Sumber penularan yaitu reservoir maupun resources
¯  Cara penularan khusus melalui mode of transmission
b.    Unsur Penyebab Dikelompokkan Dalam :
  1. Kelompok arthropoda (serangga) seperti scabies, pediculosis, dll.
  2. Kelompok cacing/helminth baik cacing darah maupun cacing perut.
  3. Kelompok protozoa seperti plasmodium, amuba, dll.
  4. Fungus atau jamur baik uni maupun multiselular.
  5. Bakteri termasuk spirochaeta maupun ricketsia.
  6. Virus sebagai kelompok penyebab yang paling sederhana.
c.      Sumber Penularan :
v  Penderita
v  Pembawa kuman
v  Binatang sakit
v  Tumbuhan/benda
d.    Cara Penularan :
  1. Kontak langsung
  2. Melalui udara
  3. Melalui makanan atau minuman
  4. Melalui vector
e.      Keadaan Pejamu :
|  Keadaan umum
|  Kekebalan
|  Status gizi
|  Keturunan
f.      Cara keluar dari sumber dan cara masuk ke pejamu melalui :
£  mukosa ataukulit
£  saluran pencernaan
£  saluran pernapasan
£  saluran urogenitalia
£  gigitan, suntikan, luka

g.     Interaksi Penyebab dengan Pejamu
¯  Infektivitas
Infektivtas adalah kemampuan unsur penyebab atau agent untuk masuk dan berkembang biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu.
¯  Patogenesis
Patogenesis adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan gejala klinis yang jelas
¯  Virulensi
Virulensi adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang berat terhadap seluruh penderita dengan gejala klinis jelas.
¯  Imunogenisitas
Imunogenisitas adalah suatu kemampuan menghasilkan kekebalan atau imunitas
¯  Mekanisme Patogenesis
  1. Invasi jaringan secara langsung
  2. Produksi toksin
  3. Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang menyebabkan kerusakan pada tubuh pejamu
  4. Infeksi yang menetap (infeksi laten)
  5. Merangsang kerentanan pejamu terhadap obat dalam menetralisasi toksisitas
  6. Ketidakmampuan membentuk daya tangkal (immuno supression)
¯  Sumber penularan
  1. Manusia sebagai reservoir
Kelompok penyakit menular yang hanya dijumpai atau lebih sering hanya dijumpai pada manusia. Penyakit ini umumnya berpindah dari manusia ke manusia dan hanya dapat menimbulkan penyakit pada manusia saja.
  1. Reservoir binatang atau benda lain
Selain dari manusia sebagai reservoir maka penyakit menular yang mengenai manusia dapat berasal dari binatang terutama yang termasuk dalam kelompok penyakit zoonosis.
Beberapa penyakit Zoonosis utama dan reservoir utamanya :
  1. Pes (plaque) Tikus
  2. Rabies (penyakit anjing gila Anjing
  3. Bovine Tuberculosis Sapi
  4. Thypus, Scrub & Murine Tikus
  5. Leptospirosis Tikus
  6. Virus Encephlitides Kuda
  7. Trichinosis Babi
  8. Hidatosis Anjing
Melihat Perjalanan penyakit pada pejamu, bentuk pembawa kuman (carrier) dapat dibagi dalam beberapa jenis :
a.       Healthy carrier (inapparent), “Mereka yang dalam sejarahnya tidak pernah menampakkan menderita penyakit tersebut secara klinis akan tetapi mengandung unsur penyebab yang dapat menular kepada orang lain”.
b.      Incubatory carrier (masa tunas), “Mereka yang masih dalam masa tunas tetapi telah mempunyai potensi untuk menularkan penyakit”.
c.       Convalescent carrier (baru sembuh klinis), “Mereka yang baru sembuh dari penyakit menular tertentu tetapi masih merupakan sumber penularan penyakit tersebut untuk masa tertentu”.
d.      Chronis carrier (menahun), “Merupakan sumber penularan yang cukup lama”.
Manusia dalam kedudukannya sebagai reservoir penyakit menular dibagi dalam 3 kategori utama :
a.       Reservoir yang umumnya selalu muncul sebagai penderita
b.      Reservoir yang dapat sebagai penderita maupun sebagai carrier
c.       Reservoir yang umumnya selalu bersifat penderita akan tetapi dapat menularkan langsung penyakitnya k
D. Mekanisme Penyakit Menular
Aspek sentral penyebaran penyakit menular dalam masyarakat adalah mekanisime penularan (mode of transmissions) yakni berbagai mekanisme di mana unsur penyebab penyakit dapat mencapai manusia sebagai penjamu yang potensial. Mekanisme tersebut meliputi cara unsur penyebab (agent) meninggalkan reservoir, cara penularan untuk mencapai penjamu potensial, serta cara masuknya ke penjamu potensial tersebut. Seseorang yang sehat sebagai salah seorang penjamu potensial dalam masyarakat, mungkin akan ketularan suatu penyakit menular tertentu sesuai dengan posisinya dalam masyarakat serta dalam pengaruh berbagai reservoir yang ada di sekitarnya. Kemungkinan tersebut sangat di pengaruhi pula olah berbagai faktor antara lain:
a.       Faktor lingkungan fisik sekitarnya yang merupakan media yang ikut mempengaruhi kualitas maupun kuantitas unsur penyebab.
b.       Faktor lingkungan biologis yang menentukan jenis vektor dan resevoir penyakit serta unsur biologis yang hidup berada di sekitar manusia .
c.       Faktor lingkungan sosial yakni kedudukan setiap orang dalam masyarakat, termasuk kebiasaan hidup serta kegiatan sehari-hari.
Cara unsur penyebab keluar dari penjamu (Reservoir)
Pada umumnya selama unsur penyebab atau mikro-organisme penyebab masih mempunyai kesempatan untuk hidup dan berkembang biak dalam tubuh penjamu, maka ia akan tetap tinggal di tempat yang potensial tersebut. Namun di lain pihak, tiap individu penjamu memiliki usaha perlawanan terhadap setiap unsur penyebab patogen yang mengganggu dan mencoba merusak keadaan keseimbangan dalam tubuh penjamu.
Unsur penyebab yang akan meninggalkan penjamu di mana ia berada dan berkembang biak, biasanya keluar dengan cara tersendiri yang cukup beraneka ragam sesuai dengan jenis dan sifat masing-masing. Secara garis besar, maka cara ke luar unsur penyebab dari tubuh penjamu dapat dibagi dalam beberapa bentuk, walaupun ada di antara unsur penyebab yang dapat menggunakan lebih satu cara.

Cara penularan  (mode of transmission)
Setelah unsur penyebab telah meninggalkan reservoir maka untuk mendapatkan potensial yang baru, harus berjalan melalui suatu jalur lingkaran perjalanan khusus atau suatu jalur khusus yang disebut jalur penularan. Tiap kelompok memiliki jalur penularan tersendiri dan pada garis-garis besarnya dapat di bagi menjadi dua bagian utama yakni:
a.       Penularan langsung yakni penularan penyakit terjadi secara langsung dari penderita atau resevoir, langsung ke penjamu potensial yang baru.
b.      Penularan tidak langsung yakni penularan penyakit terjadi dengan melalui media tertentu seperti melalui udara (air borne) dalam bentuk droplet dan dust, melalui benda tertentu (vechicle borne), dan melalui vector (vector borne).
c.       pejamu potensial lainnya, tetapi harus melalui perantara hidup
E.  Aspek Penularan Penyakit Dari Orang Ke Orang
1.      Waktu Generasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat penting dalam mempelajari proses penularan.
Perbedaan masa tunas denga wakru generasi yaitu Masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang terselubung, waktu generasi ialah waktu masuknya unsur penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu lain walau tanpa gejala klinik atau terselubung.
2.       Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Adalah tingkat kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap serangan atau penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu berdasarkan tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
Herd Immunity merupakan faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu.

Wabah terjadi karena 2 keadaan :
|  Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent penyakit infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh agen tersebut atau kemasukan suatu agen penyakit menular yang sudah lama absen dalam populasi tersebut.
|  Bila suatu populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat tertutup dan mudah terjadi kontak langsung, masuknya sejumlah orang-orang yang peka terhadap penyakit tertentu dalam populasi tsb. Ex: Asrama mahasiswa/tentara.
3. Angka Serangan (Attack Rate)
Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu di kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki risiko atau kerentanan terhadap penyakit tersebut.
Formula angak serangan ini adalah banyaknya kasus baru (tidak termasuk kasus pertama) dibagi dengan banyaknya orang yang peka dalam satu jangka waktu tertentu.
Angka serangan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancamam dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, sistem hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.
F. Tindakan Pencegahan
Pencegahan penyakit dating dari diri sendiri, individu dapat meminimalkan pola hidup yang tidak sehat dan memaksimalkan pola hidup sehat. Dibawah ini beberapa tindakan pencegahan untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular, diantaranya :
a.       Menjaga kebersihan lingkungan
Di lingkungan kita banyak sekali hal – hal yang bias kita lihat dan evaluasi, seperti, sampah dan kotoran yang menumpuk, drainase yang kotor serta ventilasi/lubang untuk pertukaran udara didalam rumah yang buruk bias menjadi sebab timbulnya berbagai macam penyakit, khususnya penyakit saluran pernapasan.
b.      Cuci tangan dengan sabun
Kita tahu bahwa tangan adalah organ yang digunakan untuk berbagai aktivitas, dan tangan beresiko sebagai perantara virus untuk masuk ke tubuh. Tangan menjadi media perantara kuman maupun mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa sengaja memegang bekas ludah atau kotoran, maka penyakit mudah sekali masuk kedalam tubuh.
c.       Olahraga yang teratur dan istirahat yang cukup
Membiasakan diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup membantu tubuh agar tetap bugar. Pola makan yang seimbang, perlunya mengatur pola makan, terutama menu makanan sehat, hindari makanan yang bersesiko terhadap kesehatan seperti, minuman bersoda dan beralkohol, makanan ringan/snack, makanan olahan/makanan yang mengandung pengawet, makanan yang ,mengandung Na, makanan tinggi kolesterol, dsb.
d.      Pola hidup yang sehat
Selalu berpikir positip membantu kita terhindar dari stress.  Mulai melakukan pendekatan terhadap agama dapat menenangkan emosi, menghindari pergaulan bebas dan setia pada satu pasangan.
e.       Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi lebih baik diberkan mulai sejak Balita untuk mencegah penularan penyakit.
f.       Nutrisi yang baik
Perkuat fungsi tubuh dengan pola makanan yang bergizi yang mengandung tinggi protein, tinggi serat, tinggi mineral, dan sebisa mungkin hindari konsumsi makanan/minuman yang dapat merugikan tubuh.
g.       Melakukan promkes Misalnya :
v  kampanye kesadaran kesehatan
v  Promkes
v  Pendidikan kesehatan masyarakat


DAFTAR PUSTAKA

1.      Bustan,Mn.1997.Epidemiologi penyakit tidak menular. PT RINEKA CIPTA.
2.      Nor,nasry.2000.epedimiologi penyakit menular. PT RINEKA CIPTA.
3.      Budiarto ,Eko .2002 . Epidemiologi . EGC ; Jakarta


















Soal Pilihan Ganda
1.      Apa yang dimaksud dengan penyakit menular . . . . .
a.       Penguasaan teknologi terhadap pengaruh lingkungan biologis
b.      Penyakit yang sangat berbahaya
c.       Suatu penyakit yang tidak menampakkan diri
d.      Sebuah penyakit yang dapat di tularkan baik secara langsung maupun melalui perantaraan
2.      Apa yang dimaksud dengan infeksi terselubung . . . . .
a.       Keadaan suatu penyakit yang tidak menampakkan diri dalam bentuk tanpa gejala klinis
b.      Penyembuhan dapat lengkap atau dapt berlangsung jinak
c.       Ditandai dengan adanya agent atau penyebab penyakit
d.      Tuberkuli, Kultur tenggorokkan,dan pemeriksaan antibody dalam tubuh
3.      Sebutkan faktor penyebab penyakit menular . . . . .
a.       Kelompok anthropoda ( Serangga)
b.      Agent, Sumber penularan dan cara penularan
c.       Bakteri termasuk spirochaeta
d.      Kelompok cacing
4.      Bagaimana cara penularan penyakit menular . . . . .
a.       Kontak langsung,melalui udara, makanan dan minuman
b.      Keadaan umum dan kekebalan
c.       Penderita dan tumbuh kembang / bendanya
d.      Virus sebagai kelompok penyebab yang paling sederhana
5.      Jelaskan terjadinya wabah . . . . .
a.       Angka serangga
b.      Angka kematian ibu dan bayi
c.       Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar terjadi jika agent penyakit infeksi masuk kedalam suatu populasi
d.      Olahraga yang teratur dan istirahat yang cukup


6.      Promo kesehatan seperti apa yang dilakukan sebagai pencegahan penyakit menular . . . . . .
a.       kampanye kesadaran kesehatan, Promosi kesehatan, Pendidikan kesehatan masyarakat
b.      Membuat slogan – slogan
c.       Berdemon dijalan – jalan sehingga mengganggu orang
d.      Memaksa orang agar hidup bersih dan sehat
7.      Apa yang dimaksud dengan  invektifitas . . . . .
a.       Kesehatan masyarakat,lingkungan, dan budaya sosial
b.      Pencegahan penyakit menular dengan pengobatan
c.       kemampuan unsur penyebab atau agent untuk masuk dan berkembang biak serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu.
d.      Membiasakan diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh
8.       Penyebaran Karakteristik Manifestasi Klinik dapat dilihat dari tiga Jenis Penyakit Menular yaitu . . . .
a.       Promosi kesehata,lingkungan bersih,dan keamanan
b.       Penduduk yang sejahtera, damai, dan tentram
c.        Peduli, dan cintah tanah air
d.       Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik (terselubung), Lebih banyak dengan gejala klinik jelas, Penyakit yang umumnya berakhir.
9.       Tindakkan apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit menular dalam kehidupan sehari – hari . . . . .
a.       Menjaga kebersihan lingkungan, mencici tangan dengan sabun, pola hidup yang sehat, pemberian imunisasi, dan pemberian nutria dan gizi yang cukun dan seimbang, olahraga yang teratur
b.       Membeli makanan di sembarang tempat
c.        Mumbuang sampah dimana saja,di angkutan umum, dan di sungai
d.       Membiarkan genangan air yang sumbat




10.    Sebutkan unsur – unsur penyebab yang dikelompokkan ke dalam . . . .
a.       Makanan, dan minuman
b.      Sandang dan pangan
c.       Kelompok arthropoda (serangga), Kelompok cacing/helminth, Kelompok protozo, Fungus atau jamur, Bakteri, dan virus
d.      Lingkungan,budaya dan sosial ekonomi























Kunci Jawaban
1.     D
2.     A
3.     B
4.     A
5.     C
6.     A
7.     C
8.     D
9.     A
10.                        C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar