Epidemiologi Penyakit
Menular
A.Pengertian
Penyakit Menular
Sekarang
ini
banyak penyakit menular yang telah mampu diatasi bahkan ada yang telah dapat
dibasmi berkat kemajuan teknologi dalam mengatasi masalah lingkungan biologis
yang erat hubungan nya dengan penyakit menular. Akan tetapi masalah penyakit
menular masih tetap dirasakan oleh sebagian besar penduduk negara berkembang,
di samping munculnya masalah baru pada negara yang sudah maju. Penguasaan
teknologi terhadap pengaruh lingkungan biologis yang erat hubungan nya dengan
penyakit menular maka penguasaan terhadap lingkungan fisik sedang dikembangkan
di berbagai negara dewasa ini yang sejalan dengan terhadap lingkungan biologis.
Berbagai
jenis penyakit menular telah dapat
diatasi terutama pada negara-negara maju, tetapi sebagian besar penduduk dunia
yang mendiami belahan dunia yang sedang berkembang, masih terancam dengan
berbagai penyakit menular tertentu. Dalam hal ini maka penyakit menular dapat
di kelompokan dalam 3 kelompok utama yakni:
v Penyakit
yang sangat berbahaya karena kematian cukup tinggi.
v Penyakit
menular yang dapat menimbulkan kematian atau cacat, walaupun, akibatnya lebih
ringan dibanding dengan yang pertama.
v Penyakit
menular yang jarang menimbulkan kematian, tetapi dapat mewabah sehingga dapat
menimbulkan kerugian waktu maupun materi/biaya.
B. Manifestasi Klinis
Penyakit Menular
1.
Spektrum Penyakit
Menular
Pada proses penyakit
menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi klinik, mulai dari gejala
klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir
cacat atau meninggal dunia.
Akhir dari proses
penyakit adalah sembuh, cacat atau meninggal. Penyembuhan dapat lengkap atau
dapat berlangsung jinak (mild) atau dapat pula dengan gejala sisa yang berat
(serve sequele). Suatu penyakit menular dianggap berat bila penyakit tersebut
mempunyai CFR yang tinggi atau apabla sembuh maka sebagan besar sembuh dengn
disertai gejala sisa (cacat).
2. Infeksi Terselubung (Tanpa Gejala Klinis)
Adalah
keadaan suatu penyakit yang tidak menampakkan diri secara jelas dan nyata dalam
bentuk gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat didiagnosa tanpa cara
tertentu seperti test tuberkulin, kultur tenggorokan, pemeriksaan antibodi
dalam tubuh dll.
Untuk
mendapatkan perkiraan besar dan luasnya infeksi terselubung dalam masyarakat
maka perlu dilakukan pengamatan atau survai epidemiologis dan tes tertentu pada
populasi. Hasil survai ini dapa digunakan untuk pelaksanaan program, keterangan untuk
kepentingan pendidikan.
Peranan infeksi
terselubung dalam usaha pencegahan serta penanggulangan penyakit menular
tertentu sangat penting karena infeksi terselubung mempunyai potensi
sebagai sumber penularan yang cukup berbahaya.
Penyebaran Karakteristik Manifestasi Klinik Dari Tiga
Jenis Penyakit Menular
1. Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik (terselubung)
Kelompok
penyakit dengan keadaan lebih banyak penderita terselubung yaitutanpa gejala atau
hanya gejala ringan saja, tidak tampak pada berbagai tingkatan,
patogenisitas rendah dan sengat sedikit yang menjadi kasus berat atau meninggal
dunia. Penyakit ini dalam masyarakat biasa disebut sebagai
bentuk gunung es (iceBerg). Contoh, Tuberkulosis, Poliomyelitis, Hepatitis A
2. Lebih banyak dengan gejala klinik jelas
Kelompok dengan
bagian terselubung (tanpa gejala) relatif
sudah kecil, sebagian besar
penderuta tampak secara klinis dan dapat dengan mudah didiagnosa, karena
umumnya penderita muncul dengan gejala klasik. Diantara mereka yang menderita, hanya sebagian kecil saja yang
menjadi berat atau berakhir dengan kematian. Contoh :Measles, cacar air (chickenpox).
3. Penyakit yang umumnya berakhir.
Kelompok penyakit
yang menunjukkan proses kejadian yang umumnya berakhir dengan kelainan atau
berakhirnya dengan kematian. Kelompok penyakit ini
secara klinik selalu disertai dengan gejala berat, dan sebagian besar meninggl
dunia. Contoh: penyakit Rabies
C. Komponen Proses Penyakit
Menular
a. Faktor
Penyebab Penyakit Menular
Pada proses perjalanan penyakit menular di dalam
masyarakat faktor yang memegang peranan penting :
¯ Faktor penyebab atau agent yaitu organisme penyebab
penyakit
¯ Sumber
penularan yaitu reservoir maupun resources
¯ Cara
penularan khusus melalui mode of transmission
b. Unsur
Penyebab Dikelompokkan Dalam :
- Kelompok arthropoda (serangga) seperti scabies, pediculosis, dll.
- Kelompok cacing/helminth baik cacing darah maupun cacing perut.
- Kelompok protozoa seperti plasmodium, amuba, dll.
- Fungus atau jamur baik uni maupun multiselular.
- Bakteri termasuk spirochaeta maupun ricketsia.
- Virus sebagai kelompok penyebab yang paling sederhana.
c. Sumber Penularan :
v Penderita
v Pembawa
kuman
v Binatang
sakit
v Tumbuhan/benda
d. Cara Penularan :
- Kontak langsung
- Melalui udara
- Melalui makanan atau minuman
- Melalui vector
e. Keadaan Pejamu :
| Keadaan
umum
| Kekebalan
| Status
gizi
| Keturunan
f. Cara
keluar dari sumber dan cara masuk ke pejamu melalui :
£ mukosa
ataukulit
£ saluran
pencernaan
£ saluran
pernapasan
£ saluran
urogenitalia
£ gigitan,
suntikan, luka
g. Interaksi Penyebab
dengan Pejamu
¯ Infektivitas
Infektivtas
adalah kemampuan unsur penyebab atau agent untuk masuk dan berkembang biak
serta menghasilkan infeksi dalam tubuh pejamu.
¯ Patogenesis
Patogenesis
adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan gejala klinis yang jelas
¯ Virulensi
Virulensi adalah nilai proporsi penderita dengan gejala
klinis yang berat terhadap seluruh penderita dengan gejala klinis jelas.
¯ Imunogenisitas
Imunogenisitas adalah suatu kemampuan menghasilkan
kekebalan atau imunitas
¯ Mekanisme
Patogenesis
- Invasi jaringan secara langsung
- Produksi toksin
- Rangsangan imunologis atau reaksi alergi yang menyebabkan kerusakan pada tubuh pejamu
- Infeksi yang menetap (infeksi laten)
- Merangsang kerentanan pejamu terhadap obat dalam menetralisasi toksisitas
- Ketidakmampuan membentuk daya tangkal (immuno supression)
¯ Sumber
penularan
- Manusia sebagai reservoir
Kelompok
penyakit menular yang hanya dijumpai atau lebih sering hanya dijumpai pada
manusia. Penyakit ini umumnya berpindah dari manusia ke manusia dan hanya dapat
menimbulkan penyakit pada manusia saja.
- Reservoir binatang atau benda lain
Selain
dari manusia sebagai reservoir maka penyakit menular yang mengenai manusia
dapat berasal dari binatang terutama yang termasuk dalam kelompok penyakit
zoonosis.
Beberapa
penyakit Zoonosis utama dan reservoir utamanya :
- Pes (plaque) Tikus
- Rabies (penyakit anjing gila Anjing
- Bovine Tuberculosis Sapi
- Thypus, Scrub & Murine Tikus
- Leptospirosis Tikus
- Virus Encephlitides Kuda
- Trichinosis Babi
- Hidatosis Anjing
Melihat
Perjalanan penyakit pada pejamu, bentuk pembawa kuman (carrier) dapat dibagi
dalam beberapa jenis :
a. Healthy
carrier (inapparent), “Mereka yang dalam sejarahnya tidak pernah menampakkan
menderita penyakit tersebut secara klinis akan tetapi mengandung unsur penyebab
yang dapat menular kepada orang lain”.
b. Incubatory
carrier (masa tunas), “Mereka yang masih dalam masa tunas tetapi telah
mempunyai potensi untuk menularkan penyakit”.
c. Convalescent
carrier (baru sembuh klinis), “Mereka yang baru sembuh dari penyakit menular
tertentu tetapi masih merupakan sumber penularan penyakit tersebut untuk masa
tertentu”.
d. Chronis
carrier (menahun), “Merupakan sumber penularan yang cukup lama”.
Manusia
dalam kedudukannya sebagai reservoir penyakit menular dibagi dalam 3 kategori
utama :
a. Reservoir
yang umumnya selalu muncul sebagai penderita
b. Reservoir
yang dapat sebagai penderita maupun sebagai carrier
c. Reservoir
yang umumnya selalu bersifat penderita akan tetapi dapat menularkan langsung
penyakitnya k
D.
Mekanisme Penyakit Menular
Aspek
sentral penyebaran penyakit menular dalam masyarakat adalah mekanisime
penularan (mode of transmissions) yakni berbagai mekanisme di mana unsur
penyebab penyakit dapat mencapai manusia sebagai penjamu yang potensial.
Mekanisme tersebut meliputi cara unsur penyebab (agent) meninggalkan reservoir,
cara penularan untuk mencapai penjamu potensial, serta cara masuknya ke penjamu
potensial tersebut. Seseorang yang sehat sebagai salah seorang penjamu
potensial dalam masyarakat, mungkin akan ketularan suatu penyakit menular
tertentu sesuai dengan posisinya dalam masyarakat serta dalam pengaruh berbagai
reservoir yang ada di sekitarnya. Kemungkinan tersebut sangat di pengaruhi pula
olah berbagai faktor antara lain:
a. Faktor
lingkungan fisik sekitarnya yang merupakan media yang ikut mempengaruhi
kualitas maupun kuantitas unsur penyebab.
b. Faktor
lingkungan biologis yang menentukan jenis vektor dan resevoir penyakit serta
unsur biologis yang hidup berada di sekitar manusia .
c. Faktor
lingkungan sosial yakni kedudukan setiap orang dalam masyarakat, termasuk
kebiasaan hidup serta kegiatan sehari-hari.
Cara unsur penyebab
keluar dari penjamu (Reservoir)
Pada
umumnya selama unsur penyebab atau mikro-organisme penyebab masih mempunyai
kesempatan untuk hidup dan berkembang biak dalam tubuh penjamu, maka ia akan
tetap tinggal di tempat yang potensial tersebut. Namun di lain pihak, tiap
individu penjamu memiliki usaha perlawanan terhadap setiap unsur penyebab
patogen yang mengganggu dan mencoba merusak keadaan keseimbangan dalam tubuh
penjamu.
Unsur
penyebab yang akan meninggalkan penjamu di mana ia berada dan berkembang biak,
biasanya keluar dengan cara tersendiri yang cukup beraneka ragam sesuai dengan
jenis dan sifat masing-masing. Secara garis besar, maka cara ke luar unsur
penyebab dari tubuh penjamu dapat dibagi dalam beberapa bentuk, walaupun ada di
antara unsur penyebab yang dapat menggunakan lebih satu cara.
Cara
penularan (mode of transmission)
Setelah
unsur penyebab telah meninggalkan reservoir maka untuk mendapatkan potensial
yang baru, harus berjalan melalui suatu jalur lingkaran perjalanan khusus atau
suatu jalur khusus yang disebut jalur penularan. Tiap kelompok memiliki jalur
penularan tersendiri dan pada garis-garis besarnya dapat di bagi menjadi dua
bagian utama yakni:
a. Penularan
langsung yakni penularan penyakit terjadi secara langsung dari penderita atau
resevoir, langsung ke penjamu potensial yang baru.
b. Penularan
tidak langsung yakni penularan penyakit terjadi dengan melalui media tertentu
seperti melalui udara (air borne) dalam bentuk droplet dan dust, melalui benda
tertentu (vechicle borne), dan melalui vector (vector borne).
c. pejamu
potensial lainnya, tetapi harus melalui perantara hidup
E. Aspek Penularan Penyakit Dari Orang Ke Orang
1.
Waktu
Generasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai
masa kemampuan maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal
ini sangat penting dalam mempelajari proses penularan.
Perbedaan
masa tunas denga wakru generasi yaitu Masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur
penyebab sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada
penyakit dengan gejala yang terselubung, waktu generasi ialah waktu masuknya
unsur penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk
menularkan kepada pejamu lain walau tanpa gejala klinik atau terselubung.
2.
Kekebalan
Kelompok (Herd Immunity)
Adalah
tingkat kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap
serangan atau penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu berdasarkan
tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
Herd
Immunity merupakan faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta
kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu.
Wabah terjadi karena 2
keadaan :
| Keadaan
kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent penyakit
infeksi masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh agen
tersebut atau kemasukan suatu agen penyakit menular yang sudah lama absen dalam
populasi tersebut.
| Bila
suatu populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat tertutup
dan mudah terjadi kontak langsung, masuknya sejumlah orang-orang yang peka
terhadap penyakit tertentu dalam populasi tsb. Ex: Asrama mahasiswa/tentara.
3. Angka
Serangan (Attack Rate)
Adalah
sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu di
kalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki risiko atau
kerentanan terhadap penyakit tersebut.
Formula
angak serangan ini adalah banyaknya kasus baru (tidak termasuk kasus pertama)
dibagi dengan banyaknya orang yang peka dalam satu jangka waktu tertentu.
Angka
serangan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat
keterancamam dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, sistem
hubungan keluarga dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan
sehari-hari pada kelompok populasi tertentu merupakan unit epidemiologi tempat
penularan penyakit berlangsung.
F.
Tindakan Pencegahan
Pencegahan
penyakit dating dari diri sendiri, individu dapat meminimalkan pola hidup yang
tidak sehat dan memaksimalkan pola hidup sehat. Dibawah ini beberapa tindakan
pencegahan untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular, diantaranya :
a. Menjaga
kebersihan lingkungan
Di
lingkungan kita banyak sekali hal – hal yang bias kita lihat dan evaluasi, seperti,
sampah dan kotoran yang menumpuk, drainase yang kotor serta ventilasi/lubang
untuk pertukaran udara didalam rumah yang buruk bias menjadi sebab timbulnya
berbagai macam penyakit, khususnya penyakit saluran pernapasan.
b. Cuci
tangan dengan sabun
Kita
tahu bahwa tangan adalah organ yang digunakan untuk berbagai aktivitas, dan
tangan beresiko sebagai perantara virus untuk masuk ke tubuh. Tangan menjadi
media perantara kuman maupun mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa sengaja
memegang bekas ludah atau kotoran, maka penyakit mudah sekali masuk kedalam
tubuh.
c. Olahraga
yang teratur dan istirahat yang cukup
Membiasakan
diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga dapat membantu
meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup membantu tubuh agar tetap
bugar. Pola makan yang seimbang, perlunya mengatur pola makan, terutama menu
makanan sehat, hindari makanan yang bersesiko terhadap kesehatan seperti,
minuman bersoda dan beralkohol, makanan ringan/snack, makanan olahan/makanan
yang mengandung pengawet, makanan yang ,mengandung Na, makanan tinggi
kolesterol, dsb.
d. Pola
hidup yang sehat
Selalu
berpikir positip membantu kita terhindar dari stress. Mulai
melakukan pendekatan terhadap agama dapat menenangkan emosi, menghindari
pergaulan bebas dan setia pada satu pasangan.
e. Pemberian
Imunisasi
Pemberian
imunisasi lebih baik diberkan mulai sejak Balita untuk mencegah penularan
penyakit.
f. Nutrisi
yang baik
Perkuat
fungsi tubuh dengan pola makanan yang bergizi yang mengandung tinggi protein,
tinggi serat, tinggi mineral, dan sebisa mungkin hindari konsumsi
makanan/minuman yang dapat merugikan tubuh.
g. Melakukan
promkes Misalnya :
v kampanye
kesadaran kesehatan
v Promkes
v Pendidikan
kesehatan masyarakat
DAFTAR
PUSTAKA
1. Bustan,Mn.1997.Epidemiologi penyakit tidak menular.
PT RINEKA CIPTA.
2. Nor,nasry.2000.epedimiologi penyakit menular. PT
RINEKA CIPTA.
3. Budiarto
,Eko .2002 . Epidemiologi . EGC ; Jakarta
Soal Pilihan Ganda
1.
Apa yang
dimaksud dengan penyakit menular . . . . .
a.
Penguasaan
teknologi terhadap pengaruh lingkungan biologis
b.
Penyakit yang
sangat berbahaya
c.
Suatu penyakit
yang tidak menampakkan diri
d.
Sebuah penyakit
yang dapat di tularkan baik secara langsung maupun melalui perantaraan
2.
Apa yang dimaksud
dengan infeksi terselubung . . . . .
a.
Keadaan suatu
penyakit yang tidak menampakkan diri dalam bentuk tanpa gejala klinis
b.
Penyembuhan
dapat lengkap atau dapt berlangsung jinak
c.
Ditandai dengan
adanya agent atau penyebab penyakit
d.
Tuberkuli,
Kultur tenggorokkan,dan pemeriksaan antibody dalam tubuh
3.
Sebutkan faktor
penyebab penyakit menular . . . . .
a.
Kelompok
anthropoda ( Serangga)
b.
Agent, Sumber
penularan dan cara penularan
c.
Bakteri termasuk
spirochaeta
d.
Kelompok cacing
4.
Bagaimana cara
penularan penyakit menular . . . . .
a.
Kontak
langsung,melalui udara, makanan dan minuman
b.
Keadaan umum dan
kekebalan
c.
Penderita dan
tumbuh kembang / bendanya
d.
Virus sebagai
kelompok penyebab yang paling sederhana
5.
Jelaskan
terjadinya wabah . . . . .
a.
Angka serangga
b.
Angka kematian ibu
dan bayi
c.
Keadaan
kekebalan populasi yakni suatu wabah besar terjadi jika agent penyakit infeksi
masuk kedalam suatu populasi
d.
Olahraga yang
teratur dan istirahat yang cukup
6.
Promo kesehatan
seperti apa yang dilakukan sebagai pencegahan penyakit menular . . . . . .
a.
kampanye kesadaran
kesehatan, Promosi kesehatan,
Pendidikan kesehatan masyarakat
b.
Membuat slogan –
slogan
c.
Berdemon dijalan
– jalan sehingga mengganggu orang
d.
Memaksa orang
agar hidup bersih dan sehat
7.
Apa yang
dimaksud dengan invektifitas . . . . .
a.
Kesehatan
masyarakat,lingkungan, dan budaya sosial
b.
Pencegahan
penyakit menular dengan pengobatan
c.
kemampuan unsur
penyebab atau agent untuk masuk dan berkembang biak serta menghasilkan infeksi
dalam tubuh pejamu.
d.
Membiasakan diri untuk
melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga dapat membantu meningkatkan daya
tahan tubuh
8.
Penyebaran Karakteristik
Manifestasi Klinik dapat dilihat dari tiga Jenis Penyakit Menular yaitu . . . .
a.
Promosi kesehata,lingkungan
bersih,dan keamanan
b.
Penduduk yang sejahtera,
damai, dan tentram
c.
Peduli, dan cintah tanah air
d.
Lebih banyak dengan tanpa gejala klinik
(terselubung), Lebih banyak dengan gejala klinik jelas, Penyakit yang umumnya
berakhir.
9.
Tindakkan apa
saja yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit menular dalam
kehidupan sehari – hari . . . . .
a.
Menjaga
kebersihan lingkungan, mencici tangan dengan sabun, pola hidup yang sehat,
pemberian imunisasi, dan pemberian nutria dan gizi yang cukun dan seimbang,
olahraga yang teratur
b.
Membeli makanan
di sembarang tempat
c.
Mumbuang sampah
dimana saja,di angkutan umum, dan di sungai
d.
Membiarkan
genangan air yang sumbat
10.
Sebutkan unsur –
unsur penyebab yang dikelompokkan ke dalam . . . .
a.
Makanan, dan
minuman
b.
Sandang dan
pangan
c.
Kelompok arthropoda
(serangga), Kelompok
cacing/helminth, Kelompok
protozo, Fungus
atau jamur, Bakteri, dan virus
d.
Lingkungan,budaya
dan sosial ekonomi
Kunci Jawaban
1.
D
2.
A
3.
B
4.
A
5.
C
6.
A
7.
C
8.
D
9.
A
10.
C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar