Dalam disiplin Ilmu Epidemiologi,
dikenal sebuah metode
Surveilans
Epidemiologi yaitu
sebuah rangkaian kegiatan mengumpulkan berbagai data atau informasi dari kejadian penyakit secara
teratur dan terus menerus untuk menentukan beberapa tindakan yang diambil oleh
petugas / pengambil kebijakan dalam kesehatan.
Surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara terus menerus serta penyebaran informasi pada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. (WHO)
Surveilans epidemiologi adalah pengumpulan dan pengamatan secara sistematik berkesinambungan, analisa dan interprestasi data kesehatan dalam proses menjelaskan dan memonitoring kesehatan dengan kata lain surveilans epidemiologi merupakan kegiatan pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek kejadian penyakit dan kematian akibat penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangan. (Noor,1997).
Surveilans epidemiologi adalah pengamatan yang terus menerus atas distribusi, dan kecenderungan suatu penyakit melalui pengumpulan data yang sistematis agar dapat ditentukan penanggulangannya yang secepat-cepatnya (Gunawan, 2000).
Surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara terus menerus serta penyebaran informasi pada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. (WHO)
Surveilans epidemiologi adalah pengumpulan dan pengamatan secara sistematik berkesinambungan, analisa dan interprestasi data kesehatan dalam proses menjelaskan dan memonitoring kesehatan dengan kata lain surveilans epidemiologi merupakan kegiatan pengamatan secara teratur dan terus menerus terhadap semua aspek kejadian penyakit dan kematian akibat penyakit tertentu, baik keadaan maupun penyebarannya dalam suatu masyarakat tertentu untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangan. (Noor,1997).
Surveilans epidemiologi adalah pengamatan yang terus menerus atas distribusi, dan kecenderungan suatu penyakit melalui pengumpulan data yang sistematis agar dapat ditentukan penanggulangannya yang secepat-cepatnya (Gunawan, 2000).
Tujuan dari Surveilans Epidemiologi
- Untuk memantau kecenderungan penyakit
- Untuk deteksi dan prediksi terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa) dari sebuah penyakit
- Memantau kemajuan suatu program pemberantasan
- Menyediakan informasi untuk perencanaan pembangunan pelayanan kesehatan
- Memperkirakan besarnya suatu kesakitan atau kematian yang berhubungan dengan masalah yang sedang diamati.
- Bisa digunakan sebagai dasar penelitian untuk menentukan suatu tindakan penanggulangan atau pencegahan penyakit
- Mengidentifikasikan faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian suatu penyakit
- Memungkinkan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap tindakan penanggulangan
- Mengawali upaya untuk meningkatkan tindakan-tindakan praktek klinis oleh petugas kesehatan yang terlibat dalam sistim surveilans.
- Pembuatan policy dan kebijakan pemberantasan penyakit
Dalam
menjalankan kegiatan surveilans epidemiologi, diperlukan keterpaduan satu sama
lain, untuk itu ditetapkan sebuah atribut / pedoman dalam pelaksanaannya.
Sebuah kegiatan surveilans epidemiologi hendaknya mengikuti beberapa kriteria
seperti sederhana, fleksibel, bisa diterima (acceptability), sensitif (sesuai
dengan laporan kasus, proporsi dari masalah kesehatan), benar dan tepat waktu.
Jenis Surveilans Epidemiologi
Penerapan metode surveilans epidemiologi, tentu disesuaikan dengan kajian atau dasar kejadian yang memerlukan kegiatan surveilans itu sendiri. Sedikitnya ada 6 jenis surveilans dalam epidemiologi yang sering digunakan, diantaranya sebagai berikut:
Surveilans Individu (individual surveillance) yaitu jenis surveilans epidemiologi yang mendeteksi dan memonitor individu individu yang mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis. Surveilans individu memungkinkan dilakukannya isolasi institusional segera terhadap kontak, sehingga penyakit yang dicurigai dapat dikendalikan.
Surveilans Penyakit (disease surveillance) yaitu jenis surveilans epidemiologi yang melakukan pengawasan terus-menerus terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan individu.
Surveilans Sindromik (syndromic /multiple disease surveillance) yaitu kegiatan yang melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-masing penyakit. Surveilans sindromik mengandalkan deteksi indikator-indikator kesehatan individual maupun populasi yang bisa diamati sebelum konfirmasi diagnosis. Surveilans sindromik mengamati indikator-indikator individu sakit, seperti pola perilaku, gejala-gejala, tanda, atau temuan laboratorium, yang dapat ditelusuri dari aneka sumber, sebelum diperoleh konfirmasi laboratorium tentang suatu penyakit.
Surveilans Laboratorium, jenis surveilans berbasis laboratorium digunakan untuk mendeteksi dan memonitor penyakit infeksi. Sebagai contoh, pada penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti salmonellosis, penggunaan sebuah laboratorium sentral untuk mendeteksi strain bakteri tertentu memungkinkan deteksi outbreak penyakit dengan lebih segera dan lengkap daripada sistem yang mengandalkan pelaporan sindroma dari klinik-klinik.
Surveilans Terpadu (integrated surveillance) yaitu menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai sebuah pelayanan publik bersama. Surveilans terpadu menggunakan struktur, proses, dan personalia yang sama, melakukan fungsi mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk tujuan pengendalian penyakit. Kendatipun pendekatan surveilans terpadu tetap memperhatikan perbedaan kebutuhan data khusus penyakit-penyakit tertentu.
Surveilans Global, yang terakhir adalah surveilans yang dilakukan secara serempak di seluruh dunia, yang manyatukan para praktisi kesehatan, peneliti, pemerintah, dan organisasi internasional untuk memperhatikan kebutuhan-kebutuhan surveilans yang melintasi batas-batas negara. Kegiatannya ditujukan untuk mengawasi ancaman aneka penyakit menular yang menyebar pada skala global, baik penyakit-penyakit lama yang muncul kembali (re-emerging diseases), maupun penyakit-penyakit yang baru muncul (newemerging diseases), seperti HIV/AIDS, flu burung, dan SARS
Penerapan metode surveilans epidemiologi, tentu disesuaikan dengan kajian atau dasar kejadian yang memerlukan kegiatan surveilans itu sendiri. Sedikitnya ada 6 jenis surveilans dalam epidemiologi yang sering digunakan, diantaranya sebagai berikut:
Surveilans Individu (individual surveillance) yaitu jenis surveilans epidemiologi yang mendeteksi dan memonitor individu individu yang mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis. Surveilans individu memungkinkan dilakukannya isolasi institusional segera terhadap kontak, sehingga penyakit yang dicurigai dapat dikendalikan.
Surveilans Penyakit (disease surveillance) yaitu jenis surveilans epidemiologi yang melakukan pengawasan terus-menerus terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan individu.
Surveilans Sindromik (syndromic /multiple disease surveillance) yaitu kegiatan yang melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-masing penyakit. Surveilans sindromik mengandalkan deteksi indikator-indikator kesehatan individual maupun populasi yang bisa diamati sebelum konfirmasi diagnosis. Surveilans sindromik mengamati indikator-indikator individu sakit, seperti pola perilaku, gejala-gejala, tanda, atau temuan laboratorium, yang dapat ditelusuri dari aneka sumber, sebelum diperoleh konfirmasi laboratorium tentang suatu penyakit.
Surveilans Laboratorium, jenis surveilans berbasis laboratorium digunakan untuk mendeteksi dan memonitor penyakit infeksi. Sebagai contoh, pada penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti salmonellosis, penggunaan sebuah laboratorium sentral untuk mendeteksi strain bakteri tertentu memungkinkan deteksi outbreak penyakit dengan lebih segera dan lengkap daripada sistem yang mengandalkan pelaporan sindroma dari klinik-klinik.
Surveilans Terpadu (integrated surveillance) yaitu menata dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai sebuah pelayanan publik bersama. Surveilans terpadu menggunakan struktur, proses, dan personalia yang sama, melakukan fungsi mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk tujuan pengendalian penyakit. Kendatipun pendekatan surveilans terpadu tetap memperhatikan perbedaan kebutuhan data khusus penyakit-penyakit tertentu.
Surveilans Global, yang terakhir adalah surveilans yang dilakukan secara serempak di seluruh dunia, yang manyatukan para praktisi kesehatan, peneliti, pemerintah, dan organisasi internasional untuk memperhatikan kebutuhan-kebutuhan surveilans yang melintasi batas-batas negara. Kegiatannya ditujukan untuk mengawasi ancaman aneka penyakit menular yang menyebar pada skala global, baik penyakit-penyakit lama yang muncul kembali (re-emerging diseases), maupun penyakit-penyakit yang baru muncul (newemerging diseases), seperti HIV/AIDS, flu burung, dan SARS
Kegiatan Pokok Surveilans Epidemiologi
Ada 5 komponen utama dari kegiatan Surveilans Epidemiologi
- Pengumpulan/pencatatan kejadian (data) yang dapat dipercaya.
- Pengelola data untuk dapat memberikan keterangan yang berarti.
- Analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan.
- Perencanaan penanggulangan khusus dan program pelaksanaannya.
- Evaluasi/penilaian hasil kegiatan.
Pengumpulan
Data:
Pencatatan insidensi berdasarkan laporan rumah sakit, puskesmas, dan sarana
pelayanan kesehatan lain, laporan petugas surveilans di lapangan, laporan
masyarakat, dan petugas kesehatan lain; Survei khusus; dan pencatatan jumlah
populasi berisiko terhadap penyakit yang sedang diamati. Tehnik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan. Tujuan pengumpulan data
adalah menentukan kelompok high risk; Menentukan jenis dan karakteristik
(penyebabnya); Menentukan reservoir; Transmisi; Pencatatan kejadian penyakit;
dan KLB.
Pengelolaan Data: Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah (row data) yang masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis. Data yang terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik maupun bentuk peta atau bentuk lainnya. Kompilasi data tersebut harus dapat memberikan keterangan yang berarti.
Analisis dan Interpretasi Data: Data yang telah disusun dan dikompilasi, selanjutnya dianalisis dan dilakukan interpretasi untuk memberikan arti dan memberikan kejelasan tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
Distribusi Data: Setelah analisis dan interpretasi data serta telah memiliki keterangan yang cukup jelas dan sudah disimpulkan dalam suatu kesimpulan, selanjutnya dapat disebarluaskan kepada semua pihak yang berkepentingan, agar informasi ini dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
Evaluasi: Hasil evaluasi terhadap data sistem surveilans selanjutnya dapat digunakan untuk perencanaan, penanggulangan khusus serta program pelaksanaannya, untuk kegiatan tindak lanjut (follow up), untuk melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan program dan pelaksanaan program, serta untuk kepentingan evaluasi maupun penilaian hasil kegiatan.
REFERENSI
Pengelolaan Data: Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah (row data) yang masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis. Data yang terkumpul dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik maupun bentuk peta atau bentuk lainnya. Kompilasi data tersebut harus dapat memberikan keterangan yang berarti.
Analisis dan Interpretasi Data: Data yang telah disusun dan dikompilasi, selanjutnya dianalisis dan dilakukan interpretasi untuk memberikan arti dan memberikan kejelasan tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
Distribusi Data: Setelah analisis dan interpretasi data serta telah memiliki keterangan yang cukup jelas dan sudah disimpulkan dalam suatu kesimpulan, selanjutnya dapat disebarluaskan kepada semua pihak yang berkepentingan, agar informasi ini dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
Evaluasi: Hasil evaluasi terhadap data sistem surveilans selanjutnya dapat digunakan untuk perencanaan, penanggulangan khusus serta program pelaksanaannya, untuk kegiatan tindak lanjut (follow up), untuk melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan program dan pelaksanaan program, serta untuk kepentingan evaluasi maupun penilaian hasil kegiatan.
REFERENSI
Budiarto, Eko. 2003 Epidemiologi
Edisi 2, EGC : Jakarta
http : // www. Blogkesmas. Com /
2013 / 01 / konsep dasar Surveilans – epidemiologi.
Soal
1. sebuah rangkaian kegiatan untuk
mengumpulkan berbagai data atau informasi
dari kejadian penyakit secara teratur dan terus menerus untuk menentukan
beberapa tindakan yang diambil oleh petugas / pengambil kebijakan dalam
kesehatan merupakan pengertian dari…
a.
surveilans epidemiologi
b.
surveilans
c.
surveilans aktif
d.
surveilans pasif
2. Surveilans adalah proses
pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data secara terus menerus
serta penyebaran informasi pada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil
tindakan. Menurut siapakah pengertian tersebut
a.
WHO
b.
Noor
1999
c.
Gunawan
2000
d.
Manuaba
3. Dibawah ini manakah yang termasuk
tujuan surveilans epidemiologi
1.
Untuk
memantau kecenderungan penyakit
2.
Untuk
deteksi dan prediksi terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa) dari sebuah penyakit
3.
Memantau
kemajuan suatu program pemberantasan
4.
Menyediakan
informasi untuk perencanaan pembangunan pelayanan kesehatan
5.
Memperkirakan
besarnya suatu kesakitan atau kematian yang berhubungan dengan masalah yang
sedang diamati.
a. 2,3,4
b. 1,2,3,4,5,
c. 1,3,5
d. 1,3,4,5
4.
jenis surveilans epidemiologi yang melakukan
pengawasan terus-menerus terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi
penyakit, melalui pengumpulan sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap
laporan-laporan penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus
perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan individu.
Merupakan pengertian dari
a. Surveilans laboratorium
b. Surveilans penyakit
c. Surveilans terpadu
d. Surveilans global
5.
Ada
berapa macam kah jenis surveilans..
a. 4
b. 5
c. 6
d. 8
6.
jenis
surveilans epidemiologi yang mendeteksi dan memonitor individu individu yang
mengalami kontak dengan penyakit serius, misalnya pes, cacar, tuberkulosis,
tifus, demam kuning, sifilis. Surveilans individu memungkinkan dilakukannya
isolasi institusional segera terhadap kontak, sehingga penyakit yang dicurigai
dapat
dikendalikan merupakan pengertian
dari
a. surveilans global
b. surveilans penyakit
c. surveilans individu
d. surveilans terpadu
7.
kegiatan
yang melakukan pengawasan terus-menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala)
penyakit, bukan masing-masing penyakit. Surveilans sindromik mengandalkan
deteksi indikator-indikator kesehatan individual maupun populasi yang bisa
diamati sebelum konfirmasi diagnosis. Merupakan pengertian dari
a. surveilans terpadu
b. surveilans penyakit
c. surveilan epidemiologi
d. surveilans sindromik
8.
menata
dan memadukan semua kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/
provinsi/ kabupaten/ kota) sebagai sebuah pelayanan publik bersama. Surveilans
terpadu menggunakan struktur, proses, dan personalia yang sama, melakukan
fungsi mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk tujuan pengendalian
penyakit
merupakan pengertian dari….
a. Surveilans epidemiologi
b. Surveilans aktif
c. Surveilans pasif
d. Surveilan terpadu
9.
surveilans
yang dilakukan secara serempak di seluruh dunia, yang manyatukan para praktisi
kesehatan, peneliti, pemerintah, dan organisasi internasional untuk
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan surveilans yang melintasi batas-batas negara.
Kegiatannya ditujukan untuk mengawasi ancaman aneka penyakit menular yang
menyebar pada skala global. Merupakan pengertian dari
a. surveilans
b. surveilans aktif
c. surveilans pasif
d. surpeilans global
10.
ada
berapakah komponen surveilans epidemiologi…
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
Jawaban
1.
A
2.
A
3.
B
4.
B
5.
C
6.
C
7.
D
8.
D
9.
D
10.
D
PERTANYAAN AUDIENS
1. Fretty Novalia
→ Coba jelaskan apa yang dimaksud
dengan surveilans epidemiologi
Jawab : surveilans epidemiologi yaitu sebuah rangkaian kegiatan untuk
mengumpulkan berbagai data atau
informasi dari kejadian penyakit secara teratur dan terus menerus untuk
menentukan beberapa tindakan yang diambil oleh petugas / pengambil kebijakan
dalam kesehatan.
2. Sri Rezeki
→ Coba jelaskan apa yang dimaksud
analisis dan interpretasi data untuk keperluan kegiatan dalam kegiatan pokok
surveilans epidemiologi ?
Jawab : yang dimaksud analisis dan
interpretasi data untuk keperluan kegiatan dalam kegiatan pokok surveilans
epidemiologi adalah dimana data yang telah kita susun selanjutnya kita analisis
untuk mendapatkan kejelasan tentang situasi yang ada dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar