gedesitdownblog.blogspot.com: http://gedesitdownblog.blogspot.com/2013/05/kumpulan-beberapa-animasi-untuk.html#ixzz2Yz5ZEV3S

Rabu, 17 Juli 2013

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR








  EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR
 
1.      Pengertian Penyakit Tidak Menular
Penyakit adalah jegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh.
Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak menular seperti cacat fisik, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan.
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.
Dalam sambutannya Menkes menjelaskan, proporsi angka kematian akibat PTM meningkat dari 41,7% pada tahun 1995 menjadi 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007. Penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis. Kematian akibat  PTM terjadi di perkotaan dan perdesaan.
Menkes mengatakan, PTM dipicu berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan gaya hidup  tidak sehat. Riskesdas 2007 melaporkan, 34,7% penduduk usia 15 tahun ke atas merokok setiap hari, 93,6% kurang konsumsi buah dan sayur serta 48,2% kurang aktivitas fisik.
2.      Jenis Penyakit Tidak Menular
Seperti yang telah dijelaskan di atas, PTM merupakan penyakit degeneratif, saat ini yang banyak berkembang di masyarakat seperti penyakit hipertensi atau darah tinggi, diabetes melitus, hiperkolesterolemia, asam urat, penyakit jantung, paru-paru kronis, bahkan kanker. PTM dapat juga disebabkan karena kecelakaan termasuk cedera, luka dan benturan akibat kecelakaan.
Adapun jenis penyakit yang tidak menular lainnya adalah :
1.STROKE

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat
menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk menggaris bawahi betapa seriusnya stroke ini, beberapa tahun belakangan ini telah semakin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, "serangan jantung". stroke terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara Jenis Stroke. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.
Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung. Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).
Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.
Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke. Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun.
2.GAGALGINJAL

Gagal ginjal kronis adalah suatu kondisi di mana kedua ginjal mengalami kerusakan permanen dan tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Biasanya ditandai dengan edema seluruh tubuh (edema anasarka) karena terjadinya hipertensi portal dan kadar klirens kreatinin < 25.

3.TUMOR OTAK

Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang menakutkan semua orang. Karena otak merupakan salah satu organ tubuh manusia paling peka dan mempunyai fungsi sebagai pusat pengatur organ tubuh lainnya. Coba bayangkan, jika otak sakit atau mengalami kerusakan, sedikitnya dapat dipastikan fungsi organ tubuh lainnya pun akan terganggu, bahkan tidak jarang menimbulkan kematian. Tumor otak bisa menyerang siapa saja dalam segala usia, pada umumnya orang usia produktif atau dewasa muda. Meski demikian mengerikannya, tidak berarti diagnosis tumor otak selalu merupakan vonis kematian bagi para penderitanya. Dewasa ini ilmu kedokteran telah berkembang pesat, teknik diagnostik dan pengobatan telah memberikan harapan hidup bagi para pasien tumor otak. Beberapa faktor yang mempengaruhi Prognosa (harapan hidup) penderita tumor otak antara lain; kemampuan deteksi dini; kemampuan mengetahui dengan tepat lokasi tumor di otak; keunggulan teknologi diagnostik dan terapi (operasi) seperti CT-Scan, MRI (Magnetic Resonance Image), mikroskop.

4. POLIOMYELITIS

Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).

5.PNEUMONIA

Pneumonia adalah sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau parasit. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.
Gejala yang berhubungan dengan pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas. Alat diagnosa termasuk sinar-x dan pemeriksaan sputum. Perawatan tergantung dari penyebab pneumonia; pneumonia disebabkan bakteri dirawat dengan antibiotik. Pneumonia adalah penyakit umum, yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan merupakan penyebab kematian peringkat atas di antara orang tua dan orang yang sakit secara kronik. Vaksin untuk mencegah beberapa jenis pneumonia tersedia. Prognosis untuk individu tergantung dari jenis pneumonia, perawatan yang cocok, komplikasin lainnya, dan kesehatan orang tersebut.
Salah satu kasus Pneumonia yang mempunya tingkat kematian tinggi pada saat ini adalah kasus Pneumonia yang disebabkan oleh Flu burung.





3.      Karakteristik Penyaki Tidak Menular
Karakteristik penyakit tidak menular :
a. Tidak ditularkan
b. Etiologi sering tidak jelas
c. Agent penyebab : non living agent
d. Durasi penyakit panjang (kronis)
e. Fase subklinis dan klinis panjang untuk penyakit kronis.
f. Penularan tidak melalui rantai penularan tertentu
g. Biaya pencegahan maupun pengobatannya cukup tinggi
h. Mempunyai variasi yang cukup luas
i. Faktor penyebabnya bermacam-macam (Multifaktor)

4.      Pendekatan Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Epidemiologi berusaha untuk mempelajari distribusi dan faktor-fotor yang mempengaruhi terjadinya PTM dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan pendekatan metodologik, yaitu dengan melakukan berbagai penelitian. Sebagaimana umumnya penelitian epidemiologi untuk PTM dikenal juga adanya penelitian observasional dan eksperimental. Hanya saja karena berlangsung lama, maka umumnya penelitian PTM merupakan penelitian observasional dengan jenis :

A.Penelitian Cross-Sectional
B. Penelitian Kasus Kontrol
C. Penelitian Kohort
5.      Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Prinsip upaya pencegahan penyakit lebih baik dari mengobati tetap juga berlaku untuk PTM.
4 Tingkat Pencegahan PenyakitTidak Menular
1.      Pencegahan primordial → dimaksudkan untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Upaya ini sangat komplek, tidak hanya merupakan upaya dari kesehatan tapi multimitra.
2.      Pencegahan tingkat pertama, meliputi :
  • Promosi kesmas, misal : kampanye kesadaran masyarakat, promosi kesehatan, pendidikan kesmas.
  • Pencegahan khusus, misal : pencegahan ketrpaparan, pemberian kemoprevntif
3.      Pencegahan tingkat kedua, meliputi :
  • Diagnosis dini, misal dengan melakukan screening
  • Pengobatan, kemoterapi atau tindakan bedah
4.      Pencegahan tingkat ketiga, meliputi: Rehabilitasi, misal perawatan rumah jompo, perawatan rumah sakit
Upaya pencegahan PTM ditujukan kepada faktor resiko yang telah diidentifikasi. Screening PenyakitTidak Menular . Screening atau penyaringan adalah usaha untuk mendeteksi/mencari penderita penyakit tertentu tanpa gejala dalam masyarakat atau kelompok tertentu melalui suatu test/pemeriksaan, yang secara singkat dan sederhana dapat memisahakan mereka yang kemungkinan besar menderita, yang selanjutnya didiagnosa dan dilanjutkan dengan pengobatan. Screening ini sangat erat kaitannya dengan faktor resiko dari PTM.
Sebagian besar penyakit tidak menular dapat dicegah bila kita menghindari 4 faktor risiko (perilaku) yang utama yaitu:
  1. Pemakaian tembakau (merokok).
  2. Kurangnya aktivitas fisik.
  3. Konsumsi alkohol.
  4. Diet yang tidak sehat.
Faktor-faktor risiko Penyakit Tidak Menular di atas merupakan faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan perilaku dan dapat dikontrol dari diri kita sendiri. Sebenarnya masih ada faktor-faktor risiko lain bagi terjadinya penyakit tidak menular tetapi biasanya faktor-faktor ini sulit dikontrol dari diri sendiri, seperti: faktor stress, kegemukan, dan pencemaran lingkungan.
5.      Kebijakan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
Kerangka konsep pencegahan dan penanggulangan penyakit tidak menular didasari oleh kerangka dasar blum, bahwa derajat kesehatan dipengaruhi oleh faktor keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan. Kebijakan Pencegahan dan penanggulangan PTM ini ditujukan pada penyakit-penyakit yang mempunyai faktor resiko yang sama yaitu : jantung, stroke, hipertensi, diabetes militus, penyumbatan saluran napas kronis.

6.      Strategi Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
a.       Kebijakan Surveilans PTM
·         Surveilans factor resiko
·         Registri penyakit
·         Surveilans kematian
b.      Kebijakan Promosi dan Prevensi PTM
c.       Kebijakan Manajeme Yankes PTM
·         PROMOTIF
·         PREVENTIF
·         KURATIF
·         REHABILITATIF









REFERENSI

·         Posted by elviz06 pada Maret 9, 2011 in Materi Epidemiologi
·         Heru Adi Sutomo,dkk. 2010. Epidemiologi Kebidanan. Yogyakarta. Fitramaya.
















SOAL
1. Mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh, disebut . . .
a. Penyakit
b. Adaptasi
c. Tertular
d. Penyakit menular
2. Cacat fisik, gangguan mental, kanker, penyakit degeneratif, penyakit gangguan metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain penyakit jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, penyakit kencing manis, berat badan lebih, osteoporosis, kanker usus, depresi dan kecemasan, adalah pengertian dari pada . . .
a. Penyakit tidak menular
b. Penyakit menular
c. Penyakit yang tertular
d. Penyakit epidemiologi
3. Adapun jenis penyakit yang tidak menular lainnya adalah . . .
a. Stroke
b. Campak
c. Rubella
d. Pilek
4. Suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak . . .
a. Stroke
b. Hipertensi
c. Jantung
d. DM
5. Menkes mengatakan, PTM dipicu berbagai faktor risiko antara lain . . .
a. Merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan gaya hidup  tidak sehat.
b. Terlalu sering berolahraga
c. Terlalu sering beraktivitas
d. Semua benar
6. Epidemiologi berusaha untuk mempelajari distribusi dan faktor-fotor yang mempengaruhi terjadinya PTM dalam masyarakat . . .
a. Pendekatan epidemiologi PTM
b. PTM
c. Prinsip PTM
d. Semua SALAH
7. Untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang memungkinkan penyakit tidak mendapat dukungan dasar dari kebiasaan, gaya hidup dan faktor resiko lainnya. Upaya ini sangat komplek, tidak hanya merupakan upaya dari kesehatan tapi multimitra . . .
a. Pencegahan primordial
b. Pencegahan tingkat I
c. Pencegahan tingkat II
d. Pencegahan tingkat III
8. Promosi kesmas dan pencegahan khusus termasuk pencegahan tingkat . . .
a. TINGKAT I
b. TINGKAT II
c. TINGKAT III
d. TINGKAT IV
9. Surveilans factor resiko, Registri penyakit, Surveilans kematian, Strategi Penanggulangan Penyakit Tidak Menular menurut kebijakan . . .
a. Kebijakan Surveilans PTM
b. Kebijakan Promosi dan Prevensi PTM
c. Kebijakan Manajeme Yankes PTM
d. PTM epidemiologi
10. Tingkat Pencegahan PenyakitTidak Menular terdapat . . .
a. 4
b.1
c. 6
d. 5

















JAWABAN
1.A
2.A
3.A
4.A
5.A
6.A
7.A
8.A
9.A
10.A



Tidak ada komentar:

Posting Komentar