gedesitdownblog.blogspot.com: http://gedesitdownblog.blogspot.com/2013/05/kumpulan-beberapa-animasi-untuk.html#ixzz2Yz5ZEV3S

Rabu, 17 Juli 2013

RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI




RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

A.  PENGERTIAN
epidemiologi secara umum adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang distribusi, frekuensi, dan determinan suatu penyakit yang terjadi pada suatu kelompok pada suatu populasi.
Pada awalnya epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang bersifat menular/infeksi dan akut. Pada perkembangan lebih lanjut, epidemiologi juga mempelajari penyakit tidak menular juga kronis, masalah sosial/prilaku, penilaian terhadap pelayanan kesehatan, serta diluar bidang kesehatan.
v  RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI
1.   Epidemiologi Penyakit Menular
Telah banyak memberikan peluang dalam usaha pencegahan dan penanggulangan penyakit menular tertentu.
2.   Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Memegang peranan dalam timbulnya berbagai masalah penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit sistemik serta berbagai penyakit menahun lainya, termasuk masalah meningkatnya kecelakaan lalulintas dan penyalah gunaan obat-obatan tertentu.
3.  Epidemiologi Klinik
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi/dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.
4.  Epidemiologi kesehatan lingkungan dan Kesehatan Kerja
bentuk ini merupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehtan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja,serta kebiasaan hidup para pekerja.
5.   Epidemiologi Kependudukan
merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi yang menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang terjadi di dalam masyarakat.
6.   Epidemiologi Kesehatan Jiwa
merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.
7.   Epidemiologi Gizi
dewasa ini banyak digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat.
8.   Epidemiologi Pelayanan Kesehatan
Bentuk ini merupakan salaah satu system pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunana rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.
v  SASARAN EPIDEMIOLOGI
Sasaran Epidemilogi biasanya pada suatu populasi manusia atau komunitas.


v SEJARAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI
Sejarah epidemiologi tidak dapat dipisahkan dengan masa dimana manusia mulai mengenal penyakit menular. Walaupun pada saat itu, sumber dan penyebab penyakit, masih dianggap berasal dari kekuatan gaib dan roh jahat. Tetapi cukup banyk usaha pada zaman purba yang dapay dianggap sebagai usaha untuk melawan epidemic. Umpamanya pada kira-kira 1000 tahun SM, telah dikenal variolasi di Cina untuk melawan variola, sedangkan orang-orang India pada saat tersebut selain menggunakan variola, telah mengenal bahwa penyakit pes erat hubungannya dengan tikus. Sedangkan kusta telah diketahui mempunyai hubungan erat dengan kepadatan penduduk.
Sebenarnya epidemiologi sebagai sains yang didasarkan atas pengamatan terhadap fenomena penyakit dalam masyarakat oleh mereka yang meyakini bahwa keadaan tersebut merupakan suatu fenomena yang terjadi secara teratur (ordered fhenomena) dan bukan sebagai suatu kejadian yang bertalian dengan kekuatan gaib. Telah dikenal sejak zaman Yunani kuno seperti halnya dengan berbagai ilmu pengetahuan lian yang telah mampu meningkatkan kesejahteraan manusia dewasa ini. Pada zaman kejayaan yunani dan romawi kuno, telah dikenal adanya proses penularan penyakit pada masyarakat yang sangat erat hubungannya dengan faktor lingkungan.
TOKOH SEJARAH EPIDEMIOLOGI
Dikenal beberapa orang yang telah mematok sejarah penting dalam perkembangan epidemiologi, antara lain :

1. Hippocrates
Membangkitkan kesadaran atau memungkinkan bahwa terjadinya penyakit pada manusia berkaitan dengan factor eksternal, yaitu musim, angina, udara, air yang diminum, tanah, perilaku manusia, jenis pekerjaan.
2. Galen (129-199)
Ahli bedah tentara Romawi ini sering dianggap sebagai the Father of Experimental Phisiology. Dia mengajukan konsep bahwa status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit behubungan dengan personality type dan lifestyle factors.
3. Thomas Sydenham (1624-1689)
Orang inggris ini sering dipanggil English Hippocrates karena pernyataannya yang menghidupkan kembali konsep factor lingkungan (atmosfer) dari Hippocrates di tahan Inggris dan menambahkan pentingnya merinci konsep factor lingkungan atmosfer dari Hipocrates. Kalau Hippocrates dianggap sebagai epidemiologis pertama, justru Sydenham dianggap sebagai the Father of Epidemiology
4. Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723)
Leeuwenhoek adalah seorang warga Negara Belanda, dilahirkan di Delft, 24 Oktober 1632 dan meninggal pada tanggal 24 Agustus 1723. dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan microskop. Penemu bakteri dan parasit (1674) penemu spermatozoa (1677) . penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang kemudian akan sangat berguna untuk analisis epidemiologis selanjutnya.
5. Robert Koch
Dia adalah penemu Basil Tuberkulosis pada tahun 1882. selain itu Koch berperan memperkenalkan Tuberkulin pada tahun 1890. yang dianggap sebagai suatu cara pengobatan tuberculosis. Konsep tes tuberkulin selanjutnya dikembangkan oleh Von Pirquet ditahun 1906 dan PPD diperkenalkan oleh Siebart di tahun 1931. dewasa ini tes tuberkulin dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi tuberklosis sebagai perangkat diagnosis TBC pada anak-anak. Selainitu koch juga terkenal dengan Postulat Koch, yang mengemukakan konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap sebagai penyebab suatu penyakit.
6. Max van Petternkofer
Orang jerman ini meberikan kesan tersendiri dalam sejarah epidemiologi khususnya berkaitan dengan upaya identifikasi penyebab suatu penyakit.
7. John Snow, 1813-1858
Nama ahli anastesi ini sudah tidak asing dalam dunia kesehatan masyarakat sehubungan dengan upayanya yang sukses mengatasi kolera yang melanda London. Yang perlu dicatat disini, bahwa John Snow yang mengalisis masalah penyakit kolera mempergunakan pendekatan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis factor tempat, orang dan waktu. Dia dianggap the Father of Epidemiology.
8. Percival Pott
Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis meningginya kejadian kanker skrotum dikalangan pembersih cerobong asap. Dia memikirkan bahwa tentu ada suatu factor tertentu yang berkaitan dengan kejadian kanker skrotum di kalangan pembersih cerobong asap. Dengan analisis epidemiologinya dia berhasil menemukan bahwa tar yang berada di cerobong asap itulah yang menjadi biang keladinya. Dia dianggap bapak epidemiologi modern.
9. James Lind
Dia berhubungan dengan sejarah hubungan kekurangan vitamin c dengan Scurvy (Kekurangan Vitamin C). dia dikenal sebagai bapak Trial Klinik.
10. Dool dan Hill, 1950
R. Dool dan A.B. Hill adalah dua nama yang berkaitan dengan ceritera hubungan merokok dan kanker paru. Keduanya adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker pari. Keduanya adalah pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik.
v  PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu kewaktu. Perkembangan itu dilatar belakangi oleh beberapa hal.
1.      Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit. Sewaktu jaman John Snow epidemiologi mengarahkan dirinya untuk masalah infeksi dan wabah. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit kearah penyakit tidak menular. Dan epidemiologi tidak hanya diperhadapkan dengan masalah penyakit semata, tetapi juga hal-hal lain baik yang berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan penyakit/kesehatan, serta masalah non kesehatan.
2.      perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Pengetahuan klinik kedokteran berkembang begitu pesat disamping perkembangan ilmu-ilmu lainnya seperti biostatistik, administrasi, dan ilmu perilaku (behavior science). Perkembangan ilmu ini juga meiupkan angina segar untuk perkembangan epidemiologi.
Dengan demikian terjadilah perubahan dan perkembangan pola pikir para ahli kesehatan masyarakat dari masa kemasa. Sesuai dengan kondisi zaman dimana mereka berada.
Khusus mengenai pandangan terhadap proses terjadinya atau penyebab penyakit telah dikemukakan beberapa konsep/teori. Beberapa teori tentang kausa terjadinya penyakit yang pernah dikemukakan adalah :
1. Contagion Theory
Teori mengamukakan bahwa untuk terjadinya penyakit diperlukan adanya kontak antara satu person dengan person lainnya. Teori ini tentunya dikembangkan berdasarkan situasi penyakit pada masa itu, dimana penyakit yang melanda kebanyakan adalah penyakit menular yang terjadi akibat adanya kontak langsung. Teori ini bermula dikembangkan berdasarkan pengamatan terhadap epidemic dan penyakit lepra di Mesir.
2. Hippocratic Theory
Menyusul Contagion Theory, para pemikir kesehatan masyarakat yang dipelo[pori oleh Hippocrates mulai lebih mengarahkan kausa pada suatu faktor tertentu. Hippocrates mengatakan bahwa kausa penyakit berasal dari alam; cuaca dan lingkungan yang ditunjuk sebagai biang keladi terjadinya penyakit .
Teori ini mampu menjawab masalah penyakit yang ada pada waktu itu dan dipakai hingga tahun 1800-an. Kemudian ternyata teori ini tidak mampu menjawab tantangan pelbagai penyakit infeksi lainnya yang mempunyai rantai penularan yang lebih berbelit-belit.
3. Misamatic Theory
Hamper sama dengan Hippocratic teory, Miasmatic theory menunjuk gas-gas busuk dari perut bumi yang menjadi kausa penyakit. Teori ini punya arah cukup spesifik,
4. Epidemic Theory
Teori ini mencoba menghubungkan terjadinya penyakit dengan cuaca dan faktor geografi(tempat). Suatu zat organic dari lingkungan dianggap sebagai pembawa penyakit. Misalnya air tercemar menyebabkan gastroenteritis. Teori ini diterapkan oleh John Snow dalam menganalisis terjadinya diare di London.
5. Teori Kuman (Germ Theory)
Suatu kuman (mikroorganisme) ditunjuk sebagai kausa penyakit. Teori ini sejalan dengan kemajuan di bidang teknologi kedokteran, ditemukannya mokroskop yang mampu mengidentifikasi mikroorganisme. Kuman dianggap sebagai penyebab tunggal penyakit. Namun selanjutnya ternyata teori ini mendapat tantangan karena sulit diterapkan pada berbagai penyakit kronik, misalnya penyakit jatung dan kanker, yang penyebabnya bukan kuman.


6. Teori Multikausa
Disebut juga sebagai konsep multifaktorial dimana teori ini menekankan bahwa suatu penyakit terjadi sebagai hasil Dari interaksi berbagai faktor. Misalnya faktor interaksi lingkungan yang berupa faktor biologis, kimiawi dan sosial memegang peranan dalam terjadinya penyakit.
Sebagai contoh infeksi tuberklosis paru yang disebabkan oleh invasi mycobacterium tuberclosis pada jaringan paru, tidak dianggap sebagai penyebab tunggal terjadinya TBC. Disini TBC tidak hanya terjadi sebagai akibat keterpaparan dengan kuman TBC semata, tertapi secara multifaktorial berkaitan dengan faktor genetic, malnutrisi, kepadatan penduduk dan derajat kemiskinan. Demikian pula halnya dengan kolera yang disebabkan oleh tertelannya vibrio kolera ditambah dengan beberapa (multi) faktor resiko lainnya. Kpekaan penjamu meningkat oleh keterpaparan berbagai faktor; malnutrisi, perumahan padat, kemiskinan, dan genetic. Dalam kondisi demikian seseorang menelan fibrio kolera selama terpapar dengan air tidak bersih dan dilanjutkan dengan pengeluran toksin kolera yang meracuni lambung sehingga terjadilan diare.
v  MACAM-MACAM EPIDEMIOLOGI
1.      Epidemiologi Deskriptif: epidemiologi yang hanya menggambarkan besarnya masalah kesehatanygterjadidimasyarakat
2.      Epidemiologi Analitik: epidemiologi yang selain menggambarkan besarnya masalah kesehatan, juga mencari faktor yg menyebabkan masalah kesehatan tersebut di masyarakat
1.EpidemiologiDeskriptif
v  Besarnya masalah kesehatan digambarkan dalam 3 variabel epidemiologi: orang (person),tempat(place)danwaktu(time)
v   Cara menggambarkan masalah kesehatan dapat dalam bentuk: narasi, tabel, grafik atau gambar/peta
2. EpidemiologiAnalitik
v  Epidemiologi analitik selain menggambarkan besarnya masalah dengan 3 variabel epidemiologi juga mencari faktor penyebab masalah kesehatan tsbt
v   Cara mencari faktor penyebab dengan melakukan penelitian













Daftar Pustaka
v  epidemiolog.wordpress.com/2008/11/.../ruang-lingkup-epidemiologi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar